Yayasan Dharmasastra Manikgeni

Kantor Pusat: Jalan Pulau Belitung Gg. II No. 3 - Desa Pedungan - Denpasar BALI 80222. Hp/WA 0819 9937 1441. Diterbitkan oleh: Yayasan Dharmasastra Manikgeni. Terbit bulanan. Eceran di Bali Rp 20.000,- Pelanggan Pos di Bali Rp 22.000,- Pelanggan Pos di Luar Bali Rp 26.000,- Tersedia versi PDF Rp 15.000/edisi WA ke 0819 3180 0228

Jumat, 23 November 2012

Pura Udaya Giri Lombok Timur Kini Punya Akses Jalan

Laporan I Gusti Ngurah Aryawan Asasandi

Pada tanggal 30 September 2012 lalu diadakan bhakti pujawali pada Sasih Purnama Kapat di Pura Udaya Giri, Transad, Desa Padak, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, NTB. Pura yang terletak Paling Ujung dari Pulau Lombok ini kaempon oleh 16 KK umat Hindu. Asal mula berdirinya Pura Udaya Giri adalah atas prakarsa pendahulu umat Hindu yang pertama kali menempati lokasi tersebut. Lokasi dimaksud adalah Lokasi Transmigrasi Angkatan Darat disingkat Transad. Lokasi ini adalah pemberian Kodam XVI Udayana pada waktu itu (Tahun 1970), dan sekarang telah menjadi Kodam IX Udayana. Pemberian lokasi tempat ibadah (Denah Pura) memang telah ditentukan lokasinya.

Pujawali dimulai pada pukul 16:00 wita dengan dihadiri oleh pemedek dari hampir segala penjuru di Pulau Lombok, antara lain dari Kota Kodya Mataram, Kota Praya, Kota Selong, Pringgabaya, Labuhan Lombok, Selagolong dan Sajang. Selain itu, pemedek dari Pulau Bali pun ikut tangkil (hadir) saat pujawali di Pura ini. Pujawali diawali dengan sambutan ketua panitia, sekaligus ketua banjar, I Made Budi Arsana, A.M.Pd yang memberikan pemaparan tentang laporan jalannya pujawali serta pembangunan di Pura Udaya Giri yang sedang berlangsung.

Terakhir pembangunan difokuskan untuk membebaskan tanah warga yang digunakan untuk akses jalan dari jalan raya menuju Pura, karena sebelumnya akses jalan yang telah ada terdahalu “dipersempit” oleh warga non Hindu yang merasa dirugikan. Akses jalan terdahulu melewati kebun warga non Hindu dan tidak ada bukti yang sah tentang tapal batas untuk digunakan sebagai jalan, karena memang untuk jalan yang ada di setiap gang masuk tidak bersertifikat, namun hanya kesepakatan diantara orang tua dulu. Hal ini berakibat kendaraan roda empat tidak dapat masuk ke areal Pura, dan hal ini tidak saja merugikan umat Hindu yang ingin ngaturang bakti ke pura, namun juga warga lain yang mempunyai lahan pertanian yang berada di belakang jalan tersebut. Namun atas asung kertha wara nugraha Ida Sang Hyang Widhi, kini Pura Udaya Giri telah memiliki akses jalan baru dengan panjang sekitar 1,5 Km dan lebar 3 meter, sehingga tidak mengganggu kendaraan roda empat yang melewatinya.

Pada pujawali tersebut hadir pula Ketua PHDI Kabupaten Lombok Timur, Drs. Nyoman Ngurah Yoga, M.Hum, yang memberikan dharmawacana dengan tema “Pentingnya Dana Punia.” Akhirnya sekitar pukul 19:00 Wita acara pujawali serta pengulapan jalan baru telah usai dan pemedek kembali ke daerahnya masing – masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar